Moksibusi (Moxibustion) merupakan terapi penyembuhan tradisional yang dilakukan dengan memberikan stimulasi hangat-panas pada permukaan tubuh tertentu, dan memberikan efek terapi yang tertentu pula. Rasa hangat - panas yang dihasilkan oleh terapi Moksa dapat merangsang kemampuan alami tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri.
Bapak Ilmu Kedokteran, Hippocrates (460-375 BC) mengatakan, "Jika obat tidak dapat menyembuhkan suatu penyakit, gunakan baja (iron). Jika baja (iron) tidak dapat menyembuhkan penyakit, gunakan terapi rasa hangat-panas. Jika rasa Hangat-Panas tidak dapat menyembuhkan penyakit, maka penyakit tersebut tidak dapat disembuhkan."
Hal ini sejalan dengan tulisan teks-teks kuno kedokteran Oriental dimana disebutkan dalam Ling Shu chapter 73: "Jika semua Yin dan Yang lemah, terapilah dengan rasa hangat-panas.",
Mengacu pada teks-teks kuno tersebut, praktisi Akupuntur dan Kedokteran Oriental menggunakan Moksibusi (Kyu) untuk mengobati penyakit-penyakit kronis dimana kekuatan fisik pasien sudah melemah."
Dr. Gonzan Goto, yang hidup pada pertengahan era Edo (1600 - 1853) mengatakan bahwa, "Semua penyakit merupakan akibat Qi yang tidak lancar (stagnant qi)", dan mengenai Moksibusi (Kyu), Beliau mengatakan,
"Moxa has the ability to reach the stagnantion of coldness in the earth immediately, because it has the active Qi of the Sun. It is thus good for curing 7 or 8 out of 10 cold stagnantion disease that affect the abdominal region."
Sejak saat itu, Moksibusi telah dikenal dengan keampuhannya dalam mengobati Penyakit Luar maupun Penyakit Dalam.
Dalam praktek Japanese Acupuncture di Jakarta, saya cukup sering menggunakan terapi Moksa, terutama dalam Step ke-2 (harmonizing the Yang) dan step ke-4 (Symptom control) protokol Manaka Acupuncture.
Konsultasi dan Booking Appointment Terapi dengan Dr. Yudhi Gejali, click di sini.
Comments