Akupuntur memang sudah dikenal dengan keefektifan-nya dalam mengatasi rasa nyeri kronis. Namun bagaimana manfaat Akupuntur terhadap Alergi? Dalam penelitian yang diterbitkan dalam The Journal Annals of Internal Medicine, para Peneliti memeriksa 422 orang yang positif mempunyai Alergi terhadap Polen (Serbuk Sari) dan mempunyai manifestasi Alergi pada hidung, seperti hidung berair. 422 orang tersebut melaporkan gejala alergi yang mereka alami dan obat apa saja yang mereka biasa gunakan dan berapa dosis nya?
Kemudian para peneliti mulai membagi mereka menjadi 3 grup:
Grup I menjalani 12 sesi pengobatan Akupuntur dan juga meminum obat Anti Histamin dengan dosis biasa yang diperlukan.
Grup II menjalani 12 sesi pengobatan Akupuntur Palsu (sham acupuncture) dimana jarum dimasukkan pada titik sembarang yang ditentukan secara acak, dan juga meminum obat Anti Histamin dengan dosis biasa yang diperlukan.
Grup III hanya menjalani pengobatan Anti Histamin dan tidak menjalani pengobatan Akupuntur sama sekali.
Dua bulan kemudian, Peneliti menanyakan kepada para pasien bagaimana gejala mereka? Apakah ada perbaikan? dan seberapa besar dosis Anti Histamin yang mereka gunakan? Ternyata didapatkan hasil bahwa Grup I (yang menjalani terapi Akupuntur yang Sebenarnya dan Anti Histamin) menunjukkan perbaikan gejala yang lebih signifikan dibanding Grup II (akupuntur palsu + anti histamin) dan Grup III (anti histamin saja). Para Peneliti bahkan menemukan terdapat perbaikan gejala pada Grup II yang menerima pengobatan Akupuntur palsu, dan mereka berpendapat bahwa mungkin saja ini disebabkan oleh efek Placebo dari Akupuntur.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Akupuntur memang punya efek bermakna dalam mengatasi Alergi dan mengurangi dosis obat Anti Histamin yang sering kali dipakai dalam mengobati Alergi, namun Efek Anti Alergi dari Akupuntur ini perlu diteliti lebih jauh dalam skala penelitian yang lebih luas dan metode penelitian yang lebih baik. Dan sementara menunggu hal tersebut terjadi, Dr. Benno Brinkhaus dari Institue of Social Medicine, Epidemiology and Health Economics dari Charite University Medical Center di Berlin menulis: “Dari pengalaman saya sebagai seorang Dokter, Akupunturis, dan Peneliti, saya akan merekomendasikan untuk mencoba terapi Akupuntur hanya apabila Pasien merasa tidak puas dengan terapi obat Anti Allergy konvensional, atau mengalami efek-efek samping yang muncul akibat penggunaan jenis obat konvensional tersebut. Hal ini juga dikarenakan Akupuntur relatif aman untuk dilakukan”
Dari pengalaman saya pribadi sebagai Dokter dan juga praktisi Japanese style Acupuncture (Manaka Acupuncture), memang Akupuntur cukup canggih dalam mengatasi alergi baik dari sisi tingkat keberatan gejalanya dan frekuensi kekambuhan alerginya. Hal ini menarik, karena meskipun mekanisme anti alergi dari akupuntur belum dapat dijelaskan secara detail dari sisi keilmuan kedokteran konvensional, namun pasien benar-benar dapat merasakan perbaikan yang dialaminya.